PUISI DOAKU










                                                                            ABET DEGEI



Dalam doaku subuh ini kau menjelma langit, Yang semalaman tak memejamkan mata, Yang meluas bening siap menerima cahaya pertama, Yang melengkung heing karena akan menerima sara-suara Ketika matahari mengambang tenang di atas kepala, Dalam doaku kau menjelma pucuk-pucuk cemara, Yang hijau senantiasa, yang tak henti-hentinya mengajukan Pertanyaan muskil kepada angin yang menedasu entah dari mana Dalam doaku sore ini kau menjelma seekor burung gereja, Yang mengibas-gibaskan bulunya dalam gerimis, Yang hinggap di ranting dan menggugurkan bulu bunga jambu, Yang tiba-tiba gelisah dan terbang Lalu hinggap di dahan mangga itu Magrib ini dalam doaku kau menjelma angin yang turun Sangat pelahan dari nun di sana, bersijingkat di jalan Kecil itu, menyusup di celah-celah jendela dan pintu, Rambut, dahi dan bulu-bulu mataku Dalam doa malamku kau menjelma denyut jantungku, Yang dengan sabat bersitahan terhadap rasa sakit yang entah batasnya, yang setia mengusut rahasia demi rahasia, yang tak putus-putusnya bernyanyi bagi kehidupanku Aku mencintaimu, itu sebabnya aku takkan pernah selesai mendoakan keselamatanmu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PEMEKARANG PROVINSI PAPUA TENGAH "Laporan terakhir ada 288 usulan baru. Termasuk provinsi PAPUA TENGAH

MENGAPA ANDA MENIKA

PENDIDIKAN FUNDA MENTALITAS