LIPUTAN COMI
Liputan6.com, Jakarta - Sudah empat tahun kasus penembakan di Kabupaten Paniai, Papua belum juga menunjukkan titik terang. Keluarga korban pun kembali menagih janji Presiden Joko Widodo untuk mengungkap kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) itu.
Pendamping keluarga korban, Yones Douw mengatakan, pelanggaran HAM di Papua bukan hanya terjadi karena faktor ideologi. Ada faktor lain yang juga bisa menjadi pemicu, seperti perebutan tanah adat atau sikap kritis masyarakat terhadap pemerintah.
BACA JUGA
Polri Belum Pastikan Kaitan Penembakan di Papua dengan OPM
VIDEO: Ditemukan Luka Tembak Pada Jenazah Karyawan Istaka Karya
Ketua DPR: Jangan Terlena, Indonesia Tak Lagi Hadapi Ancaman Perang Fisik
Salah satunya dalam kasus Paniai, di mana penembakan terjadi saat warga mengadakan protes damai atas penganiayaan terhadap seorang pemuda yang diduga dilakukan oleh oknum aparat.
"Masyarakat menyaksikan kasus Paniai, ada di tengah masyarakat. Pemerintah nggak bisa alasan nggak punya data. Semua jelas. Kecuali kasusnya di hutan, ini di kota jam 10 siang," ujar Yones dalam konferensi pers di Kantor Amnesty Internasional Indonesia, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (7/12/2018).
Yones menuturkan, keluarga korban hingga kini belum tahu siapa pelaku penembakan. Padahal, kata dia, Jokowi di awal memerintah dengan tegas berjanji akan menuntaskan kasus tersebut agar pelanggaran HAM di Papua tak berulang.
"Janji Jokowi sedang ditunggu. Kepercayaan negara bisa hilang di masyarakat Papua kalau seperti ini terus," ucapnya.
Sementara itu, ayah salah satu korban, Obed Gobay menyayangkan aksi penembakan terhadap anaknya Apius Gobay. Sebab, anaknya saat itu tidak melakukan perbuatan melawan hukum. Dia pun menantikan itikad baik pemerintah dalam menyelesaikan kasus Paniai tersebut.
"Mereka mencurikah? Tentu tidak. Saya tunggu dari 2014 sampai sekarang belum selesai juga. Mereka tidak pernah selesaikan kasus ini. Saya tunggu pemerintah kapan penyelesaian kasus ini. Itu harapan kami," ujar Obed.
2 of 3
Kasus Penting
Sementara Peneliti dari Amnesty Internasional Indonesia, Papang Hidayat menilai, penuntasan kasus di Paniai sangat penting bagi pemerintah karena akan menjadi simbol keseriusan penguasa menyelesaikan kasus HAM.
"Biar jadi kepercayaan orang Papua bahwa kasus kekerasan bisa diselesaikan dan jadi contoh untuk daerah lain bahwa kasus HAM bisa selesai," ucapnya.
Papang merasa pengungkapan kasus Paniai terbilang lebih mudah karena penembakan terjadi sebagai respon tentara di lapangan.
"Ini bukan perintah Jakarta, tapi respon anggota TNI atas protes warga. Harusnya mudah ditemukan siapa pelakunya," dia menandaskan.
Kasus di Paniai, Papua bermula saat masyarakat melakukan aksi protes atas penganiayaan salah satu warganya yang diduga dianiaya oknum aparat pada 8 Desember 2014. Petugas melepaskan tembakan ke arah massa yang menewaskan empat pelajar dan melukai beberapa orang lainnya.
Adapun empat korban tewas dalam insiden tersebut antara lain, Apius Gobay (16) tertembak di perut, Alpius Youw (18) tertembak di pantat, Simon Degei (17) tertembak di rusuk, dan Yulianus Yeimo (17) tertembak di perut dan punggung.
3 of 3
Saksikan video pilihan di bawah ini:

Tag Terkait
Jokowi
Papua
Penembakan Paniai
Paniai
0%
SUKA
0%
LUCU
0%
KAGET
0%
SEDIH
0%
MARAH
Terkait
Kredit3

Temui Perwakilan Mahasiswa, Jokowi Minta Didemo

Jokowi: Demi Kemajuan Bangsa, Kita Harus Bertumpu pada SDM

16 Jenazah Korban Penembakan di Papua Diterbangkan ke Makassar

Berhasil Dievakuasi, 7 Korban KKB Papua Diidentifikasi Tim DVI Mabes Polri

Jokowi Gerah Spanduk #Jokowi Bersama PKI Bermunculan
BERITA POPULER

Heran dengan Tudingan Demokrat, Hasto: Riau Itu Bukan Basis PDIP

Abu Vulkanik Letusan Gunung Soputan Capai 7,5 Kilometer

Menhan Tegaskan Kelompok Bersenjata Papua adalah Pemberontak

Komentar Jokowi Soal Perusakan Baliho Demokrat di Riau

AHY: Perusakan Atribut Demokrat di Riau Terorganisasi

Polisi Dalami Motif Perusakan Baliho SBY dan Bendera Demokrat di Riau

Hasto Sebut Bukan Watak PDIP Merusak Atribut Partai Lain

Dilarang Megawati, Kapitra Ampera Batal Laporkan SBY ke Polisi

Hasto Menduga Ada Penyusup soal Perusakan Atribut Demokrat

Kubu Prabowo: Ada Agenda Terselubung dalam Rentetan Kasus Tercecernya E-KTP
Dapatkan berita terkini setiap hari

contoh: nama@mail.com
JARINGAN
Bintang
Bola
Klikdokter
Vidio
Lakupon
HT Club
Karir
Bukalapak
Rumah
Bobobobo
Oto
BBM
Seekmi
Kapanlagi
Bola.net
Merdeka
Brilio
Otosia
Famous
Vemale
Fimela
Dream
DOWNLOAD APPS
App Store
Play Store
KONTAK
DISCLAIMER
FORM PENGADUAN
REDAKSI
TENTANG KAMI
PEDOMAN MEDIA SIBER
KARIR
KODE ETIK
METODE CEK FAKTA
HAK JAWAB DAN KOREKSI BERITA
Copyright © 2018 liputan6.comKLY KapanLagi Youniverse
All Rights Reserved
Komentar
Posting Komentar